DRAMA
Kisah Hidup Anak Kos
Pagi ini cuaca di kota Ruteng mendung tanpa sang mentari menyinari bumi. Suasana hati anak kos-kosan Mawar di ruteng sangat cemas karena cuaca yang tidak jelas (mendung). Kecemasan itu sangat terlihat dari raut wajah mereka akibat pakayan yang tak kering sehingga banyak pakayan menumpuk.
In :“(sambil menata keluar, dan menopang dagu melihat hujan yang tak kunjung henti) Tuhan mau sampai kapan cuacanya seperti ini”?
Esa : “ In hujan kali ini belum berakhir” kamu tau kenapa...?
In : “ kenapa emangnya Esa ” (inpun bertanya balik kepada esa)
Esa : “ (tersenyum) In sekarang itu musim hujan, jadi matahari jarang muncul”
In :“(sambil memukul dahinya) ya ampun....... aku lupa sa, (berjalan menuju kamarnya) In kamu tuh bego banget sih”
Esa : “( tertawa) in kamu ko bisa lupa sih”!
In :“aduh......Sa semakin hari aku semakin lupa ya (memegang kepala)”
Esa : “ hahahahahahahahaha In.....In”
Terlihat Susan masuk kedalam kamar In dengan tawa yang terbahak-bahak.
Rini :“hahahahaha! Ndah, kayanya kamu perlu belajar tentang musim deh!(sambil memegang kepala in)
In : “hahahahahahah Rini sepertinya aku harus belajar lagi dari kamu deh, soalnya aku sekarang sudah jadi pelupa!
Rini : “hahahahaha! Bilang aja kamu ngejek.....(menarik rambut in)”
In : “ah, ah! Iya iya Rini, ampun!”
Natyk :“eh aku ke kios dulu ya?! ( menoleh kearah utik) Utik, temani aku dong?”
Utik :“apa? ( berjalan menuju kamar sembari berkata) coba sekalian kamu ajak aku makan bakso atau nasi goreng,(sambil tertawa).”
Sementara berjalan menuju kios, tiba-tiba seorang cewek terlihat terburu-buru masuk ke kios dan tanpa sengaja menabrak Natik dan Rini sehingga mereka terlempar.
Rini :“ahhhhhhhhh kakiku!”
Natik :“aduh..... kaki dan tanganku kotor semua.... ahhhhh,(jengkel)”
Amul :“(membantu Natik berdiri) maaf ya Rin, Nat. Gue lagi buru-buru tadi, ga sengaja kok! (memelas) maaf ya?”
Natik :“(membersihkan kaki dan tangannya) iya, ga apa-apa.”
Dari kejauhan terlihat In dan Ayu beserta anak kos Mawar yang lain menghampiri tempat kejadian. Tanpa sadar Amul telah mendapat tamparan dari Rini dan Natik.
In :“(menampar Amul) PLAKKK! Perempuan pembawa sial! Kamu cari gara-gara ya!”
Amul :“(menahan rasa sakit) maksudnya apa nat?”
In :“apa kamu tidak sadar apa yang sudah kamu lakukan barusan, kamu tolol atau apa gituh,(bertanya balik).”
Esa :“lain kali kalau jalan mata itu digunakan dengan baik ya”
Amul :“maaf ya......(tunduk malu)”
Esa :“begooo, tolol”
Setelah itu In dan teman-teman kos bergegas kembali ke kos dengan raut wajah kesal dan jengel atas kejadian yang menimpah teman kosnya barusan. Dalam perjalanan menuju kos Mawar In dan teman-temannya berencana untuk mengobati luka yang dialami oleh Rini dan Natyk.
Kehidupan anak kos Mawar terlihat begitu akur seperti kehidupan dalam satu keluarga yang terjalin harmonis. Saling tolong menolong itu penting karena kita tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan dari orang-orang disekitar kita. Persoalan yang dialami oleh In dan Esa bukan berarti berakhir disitu saja tetapi terus berlanjut sampai di kopleks kos Mawar. Persoalan itu menjadi topik perbincangan anak kos Mawar.
Sas :“bagaimana sih kronologis kejadiannya (sambil mengeringkan rambutnya).”
Ucyk :“aduh Put kamu kemana ajah sih dari tadi (memukul bahu Putri).”
Sas :“Ucyk, tadi pas kejadian aku masih di kamar mandi.... jadi aku tidak tau kronologis kejadiannya”
Ucyk :“(memukul dahinya) oh......iya, aku lupa.... maaf ya Sas”
Sas :“kamu tuh kebanyakan makan Ajinomoto, belum apa-apa udah mulai lupa”
Mendengar pembicaraan Sas dan Ucyk suasana anak kos Mawar makin ramai belum lagi kelakuan teman-teman yang lain yang jahil. Sementara itu In dan Ayu hanya tersenyum dengan kelakuan dari teman kosnya, kehidupan di kos sangat menyenangkan! Apalagi jika ada teman kos yang suka ngejahilin temannya dengan berbagai cara yang mereka miliki.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 18.00 anak kos Mawar mulai sibuk dengan pekerjaan utama yaitu memasak, yah..... memberi makan kampung tengah (perut) harus diutamakan karena jika dia kosong atau belum terisi maka aktivitas kitapun terganggu.
Rini :“Sas malam ini kita masak bareng ya.....”
Sas :“aduh In gimana ya....(pura-pura nolak) aku malas masak.”
Rini :“Sas bantuin ya.....plesssss (memasang muka sedih) kali ini aja deh....aku janji”
Sas :“ah kamu nih ada-ada ajah......(tersenyum) iya deh.....kita kan harus saling menolong satu sama lain (sambil memeluk In).”
Rini :“makasih ya Sas....(tersenyum)”
Setelah itu Maya bergegas ke dapur untuk memasak makan malam, sementara itu Ayu sibuk mengobati luka Natik. Luka yang lumayan parah pada bagian kakinya, ketika keduanya sedang asik berbincang datanglah Putri.
Sas : “hai Nat bagaimana dengan lukanya....?”
Natik : “hai Sa..... lumayan parah ni...(sambil menunjukkan luka pada kaki dan tangannya)”
Esa : “Sas.... malam ini kita makan bareng ya.....”
Sas : “iya Esa.... kebetulan tadi aku udah masak”
Natik : “Esa aku juga ikut makan bareng kalian ya.....aku tidak sempat masak sa (muka sedih).”
Sas : “iya Nat.... kamu tenang ajah de..... kalau soal masak-memasak semuanya serahkan pada Esa...Esa bisa kerja semuanya koh (penuh percaya diri)”
Natik dan Esa : “ Sas..... dari dulu kami udah tau kalau kamu itu anak rajin”
Sas : “ masa sih.....berarti selama ini kalian selalu memperhatikan pekerjaanku selama ini ya”
Esa : “ yeeee pede amat sih loh..”
Natyk : “ geer banget sih lo Esa..... siapa juga yang perhatiin kamu”
Waktu makan malam pun tiba, anak kos Mawar sibuk menyiapkan menu makan malam. Menunya biasa ajah sih....biasa! nasi dan sayur.... itu pun kalau ada rezeki bisa makan sayur... kalau tidak biasanya nasi dan garam. Suasana kos Mawar malam itu tidak seperti biasanya yang penuh dengan keributan, tetapi malam itu susananya hening seperti tidak ada penghuninya karena anak kos sibuk dengan makanan yang sudah disiapkan.
Hidup penuh makna apabila kita saling mengisi satu sama lain baik dalam suka dan duka. Seperti yang dilakukan oleh anak kos Mawar yang saling mengisi kekurangannya masing-masing serta menolong sesama. Kita tidak mungkin bisa hidup tanpa adanya bantuan dari orang-orang disekitar kita.
innyulda23@gmail.com
Kisah Hidup Anak Kos
Pagi ini cuaca di kota Ruteng mendung tanpa sang mentari menyinari bumi. Suasana hati anak kos-kosan Mawar di ruteng sangat cemas karena cuaca yang tidak jelas (mendung). Kecemasan itu sangat terlihat dari raut wajah mereka akibat pakayan yang tak kering sehingga banyak pakayan menumpuk.
In :“(sambil menata keluar, dan menopang dagu melihat hujan yang tak kunjung henti) Tuhan mau sampai kapan cuacanya seperti ini”?
Esa : “ In hujan kali ini belum berakhir” kamu tau kenapa...?
In : “ kenapa emangnya Esa ” (inpun bertanya balik kepada esa)
Esa : “ (tersenyum) In sekarang itu musim hujan, jadi matahari jarang muncul”
In :“(sambil memukul dahinya) ya ampun....... aku lupa sa, (berjalan menuju kamarnya) In kamu tuh bego banget sih”
Esa : “( tertawa) in kamu ko bisa lupa sih”!
In :“aduh......Sa semakin hari aku semakin lupa ya (memegang kepala)”
Esa : “ hahahahahahahahaha In.....In”
Terlihat Susan masuk kedalam kamar In dengan tawa yang terbahak-bahak.
Rini :“hahahahaha! Ndah, kayanya kamu perlu belajar tentang musim deh!(sambil memegang kepala in)
In : “hahahahahahah Rini sepertinya aku harus belajar lagi dari kamu deh, soalnya aku sekarang sudah jadi pelupa!
Rini : “hahahahaha! Bilang aja kamu ngejek.....(menarik rambut in)”
In : “ah, ah! Iya iya Rini, ampun!”
Natyk :“eh aku ke kios dulu ya?! ( menoleh kearah utik) Utik, temani aku dong?”
Utik :“apa? ( berjalan menuju kamar sembari berkata) coba sekalian kamu ajak aku makan bakso atau nasi goreng,(sambil tertawa).”
Sementara berjalan menuju kios, tiba-tiba seorang cewek terlihat terburu-buru masuk ke kios dan tanpa sengaja menabrak Natik dan Rini sehingga mereka terlempar.
Rini :“ahhhhhhhhh kakiku!”
Natik :“aduh..... kaki dan tanganku kotor semua.... ahhhhh,(jengkel)”
Amul :“(membantu Natik berdiri) maaf ya Rin, Nat. Gue lagi buru-buru tadi, ga sengaja kok! (memelas) maaf ya?”
Natik :“(membersihkan kaki dan tangannya) iya, ga apa-apa.”
Dari kejauhan terlihat In dan Ayu beserta anak kos Mawar yang lain menghampiri tempat kejadian. Tanpa sadar Amul telah mendapat tamparan dari Rini dan Natik.
In :“(menampar Amul) PLAKKK! Perempuan pembawa sial! Kamu cari gara-gara ya!”
Amul :“(menahan rasa sakit) maksudnya apa nat?”
In :“apa kamu tidak sadar apa yang sudah kamu lakukan barusan, kamu tolol atau apa gituh,(bertanya balik).”
Esa :“lain kali kalau jalan mata itu digunakan dengan baik ya”
Amul :“maaf ya......(tunduk malu)”
Esa :“begooo, tolol”
Setelah itu In dan teman-teman kos bergegas kembali ke kos dengan raut wajah kesal dan jengel atas kejadian yang menimpah teman kosnya barusan. Dalam perjalanan menuju kos Mawar In dan teman-temannya berencana untuk mengobati luka yang dialami oleh Rini dan Natyk.
Kehidupan anak kos Mawar terlihat begitu akur seperti kehidupan dalam satu keluarga yang terjalin harmonis. Saling tolong menolong itu penting karena kita tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan dari orang-orang disekitar kita. Persoalan yang dialami oleh In dan Esa bukan berarti berakhir disitu saja tetapi terus berlanjut sampai di kopleks kos Mawar. Persoalan itu menjadi topik perbincangan anak kos Mawar.
Sas :“bagaimana sih kronologis kejadiannya (sambil mengeringkan rambutnya).”
Ucyk :“aduh Put kamu kemana ajah sih dari tadi (memukul bahu Putri).”
Sas :“Ucyk, tadi pas kejadian aku masih di kamar mandi.... jadi aku tidak tau kronologis kejadiannya”
Ucyk :“(memukul dahinya) oh......iya, aku lupa.... maaf ya Sas”
Sas :“kamu tuh kebanyakan makan Ajinomoto, belum apa-apa udah mulai lupa”
Mendengar pembicaraan Sas dan Ucyk suasana anak kos Mawar makin ramai belum lagi kelakuan teman-teman yang lain yang jahil. Sementara itu In dan Ayu hanya tersenyum dengan kelakuan dari teman kosnya, kehidupan di kos sangat menyenangkan! Apalagi jika ada teman kos yang suka ngejahilin temannya dengan berbagai cara yang mereka miliki.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 18.00 anak kos Mawar mulai sibuk dengan pekerjaan utama yaitu memasak, yah..... memberi makan kampung tengah (perut) harus diutamakan karena jika dia kosong atau belum terisi maka aktivitas kitapun terganggu.
Rini :“Sas malam ini kita masak bareng ya.....”
Sas :“aduh In gimana ya....(pura-pura nolak) aku malas masak.”
Rini :“Sas bantuin ya.....plesssss (memasang muka sedih) kali ini aja deh....aku janji”
Sas :“ah kamu nih ada-ada ajah......(tersenyum) iya deh.....kita kan harus saling menolong satu sama lain (sambil memeluk In).”
Rini :“makasih ya Sas....(tersenyum)”
Setelah itu Maya bergegas ke dapur untuk memasak makan malam, sementara itu Ayu sibuk mengobati luka Natik. Luka yang lumayan parah pada bagian kakinya, ketika keduanya sedang asik berbincang datanglah Putri.
Sas : “hai Nat bagaimana dengan lukanya....?”
Natik : “hai Sa..... lumayan parah ni...(sambil menunjukkan luka pada kaki dan tangannya)”
Esa : “Sas.... malam ini kita makan bareng ya.....”
Sas : “iya Esa.... kebetulan tadi aku udah masak”
Natik : “Esa aku juga ikut makan bareng kalian ya.....aku tidak sempat masak sa (muka sedih).”
Sas : “iya Nat.... kamu tenang ajah de..... kalau soal masak-memasak semuanya serahkan pada Esa...Esa bisa kerja semuanya koh (penuh percaya diri)”
Natik dan Esa : “ Sas..... dari dulu kami udah tau kalau kamu itu anak rajin”
Sas : “ masa sih.....berarti selama ini kalian selalu memperhatikan pekerjaanku selama ini ya”
Esa : “ yeeee pede amat sih loh..”
Natyk : “ geer banget sih lo Esa..... siapa juga yang perhatiin kamu”
Waktu makan malam pun tiba, anak kos Mawar sibuk menyiapkan menu makan malam. Menunya biasa ajah sih....biasa! nasi dan sayur.... itu pun kalau ada rezeki bisa makan sayur... kalau tidak biasanya nasi dan garam. Suasana kos Mawar malam itu tidak seperti biasanya yang penuh dengan keributan, tetapi malam itu susananya hening seperti tidak ada penghuninya karena anak kos sibuk dengan makanan yang sudah disiapkan.
Hidup penuh makna apabila kita saling mengisi satu sama lain baik dalam suka dan duka. Seperti yang dilakukan oleh anak kos Mawar yang saling mengisi kekurangannya masing-masing serta menolong sesama. Kita tidak mungkin bisa hidup tanpa adanya bantuan dari orang-orang disekitar kita.
innyulda23@gmail.com
Komentar
Posting Komentar